Kebaikanindonesia.com – Dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, kinerja Kakorlantas kembali menjadi sorotan positif. Sejumlah anggota DPR memberikan apresiasi terbuka atas kemampuan Kakorlantas Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho.
“Kakorlantas hari ini sangat fleksibel, supel, humble, dan confident melihat situasi lapangan,” ujar Anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboe Bakar Al-Habsyi yang disambut tepuk tangan peserta rapat.
Pujian tersebut bukan tanpa alasan diberikan kepada . Laporan yang dipaparkan Kakorlantas dinilai komprehensif, mudah dipahami, serta menggambarkan pendekatan yang lebih humanis.
Habib bahkan menegaskan pentingnya wajah lalu lintas sebagai representasi institusi, sambil menyampaikan, “Wajah Polisi itu yang paling nampak adalah lalu lintasnya. Dan dari pembicaraan tadi, dengan lagunya, dengan apanya, menggambarkan humanis.”
Namun apresiasi tersebut bukan berarti rapat berjalan tanpa catatan kritis. DPR menegaskan bahwa meskipun angka kecelakaan selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024–2025 telah menurun sebesar 13,8% menjadi 3.434 kejadian, nyawa tetap tidak boleh dianggap sebagai statistik. Bahkan salah satu pembicara mengingatkan, “Kita enggak boleh senang hati dulu, Pak. Karena jumlah kecelakaan itu menyangkut nyawa. Kita anggap kecil pun harus kita anggap besar.”
Komisi III DPR juga menggarisbawahi bahwa pada hari-hari libur tertentu, angka kecelakaan harian masih mencapai 260 kejadian. Jumlah tersebut menunjukkan bahwa meski tren perbaikan terus terlihat, akar masalah kecelakaan tetap harus dibedah lebih dalam.
Sejumlah pertanyaan tajam pun dilontarkan. DPR meminta penjelasan detail mengenai penyebab utama kecelakaan yang masih terjadi. Apakah berasal dari perilaku pengemudi, kualitas kendaraan, minimnya pencahayaan jalan, hingga terbatasnya patroli. DPR juga menyinggung pentingnya langkah intervensi berbasis data atau evidence-based policing untuk memaksimalkan pencegahan selama periode arus mudik dan balik.
Pada aspek kemacetan, DPR menyoroti pola berulang yang terjadi di luar kawasan Tol Trans Jawa, terutama di pintu keluar tol dan rest area. Meski berbagai rekayasa lalu lintas seperti contraflow, one way, dan pembatasan angkutan barang telah diterapkan, kemacetan tetap menjadi rutinitas tahunan. DPR menagih inovasi baru agar masalah tersebut tidak terus berulang.
Penutup rapat berlangsung ringan, dengan pembacaan pantun oleh salah satu anggota DPR yang mengundang tawa dan tepuk tangan peserta rapat. Dengan gaya khasnya ia menutup “Mudik lancar tanpa kecelakaan… Liburan aman jadi tambah seru,” ujarnya.
Melalui rapat ini, DPR berharap Kakorlantas terus memperbaiki sistem, memperkuat pengawasan berbasis data, dan menjaga pendekatan humanis yang selama ini diapresiasi masyarakat. Harapan utama tetap sama: keselamatan masyarakat berada pada prioritas tertinggi.



