Jakarta, 20 November 2025 – Pelaksanaan Hari Ketiga (H3) Operasi Zebra 2025 pada Rabu 19 November 2025 menunjukkan peningkatan signifikan pada seluruh aspek kegiatan di jajaran Korlantas Polri dan Polda se-Indonesia. Kegiatan edukatif, preventif, serta penegakan hukum mengalami lonjakan angka jika dibandingkan dengan dua hari sebelumnya.

Hal ini memperlihatkan konsistensi jajaran dalam merespons arahan Kakorlantas pada H1 dan H2 serta kemampuan adaptasi operasional terhadap dinamika lapangan. Dengan ritme yang semakin stabil, Operasi Zebra memasuki fase pertengahan dengan fondasi yang kuat untuk mencapai tujuan akhir yaitu penurunan pelanggaran dan fatalitas.

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum. menyampaikan bahwa peningkatan masif pada seluruh jenis kegiatan di H3 adalah indikator positif yang menunjukkan kesiapan jajaran di wilayah. Beliau menegaskan bahwa setiap hari operasi harus menghasilkan analisis baru yang digunakan untuk memperbarui pendekatan lapangan.

Pola ini mencerminkan prinsip pengamanan berbasis data yang sejak awal menjadi fokus utama Operasi Zebra 2025. Beliau juga menjelaskan bahwa keberhasilan H3 tidak hanya dilihat dari volume kegiatan, tetapi juga dari kualitas hubungan antara petugas dan masyarakat yang terus dijaga melalui interaksi humanis.

Menurut Kakorlantas, stabilitas sentimen publik dari H1 sampai H3 menjadi sinyal penting bahwa Operasi Zebra diterima dengan baik oleh masyarakat. Publik melihat kehadiran petugas tidak hanya sebagai penegakan hukum, tetapi juga sebagai sumber informasi keselamatan yang kredibel. Kondisi ini memberikan ruang yang kuat bagi jajaran untuk memperluas edukasi keselamatan, mempertegas penindakan pada pelanggaran   fatalitas   serta  mengarahkan  masyarakat menuju perilaku berkendara yang lebih aman.

Giat Edukasi Keselamatan (Pre-emptive) H3 Menunjukkan Kenaikan Besar dan Konsisten

Kegiatan edukasi atau Dikmas Lantas pada H3 mencatat peningkatan yang sangat besar dibanding tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, Binluh meningkat dari

4.258 kegiatan pada 2024 menjadi 25.398 kegiatan pada 2025, atau naik sebesar lebih dari 496 persen. Peningkatan ini terjadi pada semua sub-kegiatan, termasuk sambang komunitas, sosialisasi ke sekolah, kampus dan pabrik. Lonjakan ini sejalan dengan arahan Kakorlantas pada H1 dan H2 agar jajaran memperkuat edukasi kepada kelompok usia rentan.

Kegiatan Penluh melalui media juga menunjukkan tren yang positif. Total publikasi meningkat dari 184.226 menjadi 229.747, atau naik 24,7 persen. Media sosial menjadi saluran dominan dalam penyebaran pesan keselamatan, diikuti oleh media elektronik dan media cetak. Narasi yang paling banyak dibagikan mencakup ajakan tertib lalu lintas, penjelasan mengenai Operasi Zebra dan edukasi keselamatan yang dibingkai secara humanis.

Penyebaran bahan kampanye keselamatan meningkat signifikan. Total materi yang dipasang atau dibagikan naik dari 289.974 menjadi 365.084, atau meningkat 25,9 persen. Leaflet dan stiker menjadi dua komponen terbesar yang berhasil diperbanyak distribusinya. Data ini memperlihatkan bahwa kegiatan edukasi berjalan masif dan menjangkau masyarakat dalam skala yang sangat luas sepanjang tiga hari pelaksanaan.

Giat Preventif H3 Mengalami Lonjakan Tertinggi Sejak Hari Pertama

Kegiatan preventif menunjukkan peningkatan yang sangat besar dibanding H1 dan H2. Total kegiatan preventif tercatat 184.423 pada 2024 menjadi 333.149 pada 2025, atau meningkat 80,6 persen. Puncak peningkatan terjadi pada kegiatan patroli, pengawasan dan penempatan personel di lokasi rawan. Lonjakan ini menunjukkan respon cepat jajaran terhadap arahan Kakorlantas untuk memperkuat preventif sebagai pilar utama menurunkan risiko kecelakaan.

Kegiatan ramp check, pengecekan kendaraan dan pemeriksaan kelengkapan pengemudi juga meningkat tajam. Data menunjukkan peningkatan sebesar 913 persen pada kegiatan ramp check dan 1239 persen pada kegiatan pengecekan bersama sekolah, kampus dan perusahaan. Angka ini menunjukkan bahwa jajaran tidak hanya fokus pada pengaturan arus, tetapi juga pada keselamatan kendaraan yang beroperasi di jalan raya.

Kegiatan Turjawali tetap menjadi tulang punggung penanganan arus lalu lintas pada H3, dengan jumlah mencapai 219.134 kegiatan, meningkat 33,3 persen dari tahun sebelumnya. Ritme pengaturan pada pagi dan sore hari dilaporkan stabil, tanpa gangguan menonjol. Hal ini memperlihatkan bahwa pola pengawasan pada H1 dan H2 telah mampu menghasilkan konsistensi pada H3.

Penegakan Hukum H3 Menunjukkan Tren Selektif dan Terukur

Giat penegakan hukum atau Gakkum Lantas pada H3 menunjukkan peningkatan yang terukur. Total penindakan mencapai 163.236 perkara, meningkat 4,1 persen dibanding 2024. Meskipun peningkatannya tidak sebesar aspek edukatif dan preventif, pola ini menunjukkan bahwa penindakan H3 dilakukan secara selektif dan fokus pada pelanggaran fatalitas.

ETLE mobile mencatat lonjakan terbesar yaitu 12524 perkara atau naik 197,1 persen dari tahun sebelumnya. ETLE statis juga mengalami kenaikan tetapi dengan tren moderat sebesar 5,8 persen. Sementara itu, tilang manual mengalami penurunan signifikan sebesar 88,4 persen, menunjukkan konsistensi kebijakan Polri untuk mengutamakan ETLE sebagai kanal utama penindakan.

Pelanggaran roda dua masih mendominasi, khususnya helm tidak standar, berkendara di bawah umur dan pelanggaran marka. Pelanggaran balap liar roda dua meningkat dari 120 menjadi 196 perkara, naik 63,3 persen, dan menjadi salah satu atensi jajaran di lapangan. Pada roda empat, pelanggaran dominan tetap pada penggunaan ponsel saat mengemudi dan tidak menggunakan sabuk keselamatan.

Penertiban Balap Liar H3 Berjalan Sangat Intensif di Beberapa Polda

Penanganan balap liar pada H3 menjadi fokus utama dengan total 106 kegiatan penertiban dan 101 kendaraan R2 diamankan. Polda Jawa Timur menjadi wilayah dengan kegiatan paling intensif yaitu 93 kegiatan, diikuti Polda Kalbar dan Polda

Kalteng. Kendaraan tanpa nomor polisi menjadi temuan terbanyak dan menunjukkan pola penggunaan kendaraan ilegal dalam balap liar.

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum. memberikan arahan agar pola penindakan balap liar pada H3 diarahkan untuk memastikan tidak ada aktivitas balap liar menjelang Tahun Baru 2026. Beliau menegaskan pentingnya patroli malam pada jam rawan, pemantauan media sosial, operasi gabungan dan pembinaan terhadap remaja yang terlibat. Penertiban balap liar pada H1–H3 menjadi fondasi awal untuk pengamanan periode akhir tahun.

Situasi Laka Lantas H1–H3 Menunjukkan Tren Fluktuatif yang Perlu Dipetakan Lebih Dalam

Data kecelakaan H3 mencatat 207 kasus, dengan 22 korban meninggal dunia, 43 korban luka berat dan 252 korban luka ringan. Nilai kerugian material mencapai Rp 472.800.000. Dibanding H1 dan H2, angka lakalantas pada H3 mengalami kenaikan, sehingga memerlukan analisis mendalam mengenai pola penyebab, lokasi rawan dan waktu kejadian.

Kakorlantas menegaskan bahwa pemetaan kecelakaan dari H1 hingga H3 harus dilakukan secara menyeluruh. Data ini akan menjadi dasar penentuan prioritas pengamanan pada pekan kedua Operasi Zebra dan menjadi referensi penting dalam penyusunan rencana Operasi Lilin 2025. Beliau menekankan bahwa keselamatan masyarakat tetap menjadi ukuran utama keberhasilan operasi.

Sentimen Publik H1–H3 Stabil dan Didominasi Narasi Positif

Pantauan media hingga H3 mencatat 127.795 publikasi, meningkat tajam dibanding dua hari sebelumnya. Sentimen publik tetap positif dan tidak mengalami peningkatan pada sisi negatif. Narasi yang paling dominan meliputi edukasi keselamatan, dukungan masyarakat terhadap penertiban pelanggaran kasat mata dan apresiasi terhadap humanisme petugas di lapangan.

Isu negatif seperti kekhawatiran pungli, misinformasi tilang manual dan keluhan jam razia tetap muncul tetapi dalam intensitas yang rendah. Penguatan komunikasi melalui kanal resmi Polri berhasil menjaga stabilitas persepsi publik dan mencegah terbentuknya friksi di ruang digital.

Arah Kebijakan Kakorlantas: Konsistensi, Analisis Harian dan Pendekatan Humanis

Dalam arahannya, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum. menekankan tiga hal utama untuk mempertahankan stabilitas operasi hingga akhir pelaksanaan: konsistensi operasional, peningkatan kualitas analisis harian dan penguatan pendekatan humanis kepada masyarakat. Beliau mengingatkan bahwa Operasi Zebra adalah bagian penting dari persiapan menuju Operasi Lilin 2025 sehingga seluruh temuan pada H1–H3 harus diolah menjadi strategi yang lebih komprehensif.

Beliau juga meminta seluruh jajaran untuk memperkuat kerja sama dengan komunitas ojek online, komunitas otomotif dan institusi pendidikan. Kolaborasi ini dinilai efektif dalam membangun budaya tertib berlalu lintas, terutama bagi kelompok usia muda. Seluruh jajaran diminta menjaga kualitas pelaporan harian agar respon kebijakan dapat diberikan secara cepat dan akurat.

Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum. mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mendukung Operasi Zebra 2025 dengan mematuhi peraturan dan mengutamakan keselamatan saat berkendara. Beliau menyampaikan bahwa keselamatan di jalan merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah, penegak hukum dan seluruh pengguna jalan. Korlantas Polri berkomitmen melaksanakan operasi ini secara profesional, humanis dan konsisten hingga akhir pelaksanaan.