KebaikanIndonesia.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung perdamaian di Gaza, Palestina. Berbicara di hadapan forum internasional di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Senin (22/9) waktu setempat, Prabowo menyatakan kesediaan Indonesia mengirimkan pasukan untuk misi perdamaian.
“Kami siap untuk ambil bagian dalam upaya menuju perdamaian. Kami juga bersedia untuk menyiapkan pasukan perdamaian (untuk misi di Gaza),” ujar Presiden Prabowo saat berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) mengenai Palestina dan Solusi Dua Negara.
KTT tersebut merupakan bagian dari rangkaian Sidang Majelis Umum PBB ke-80. Dalam kesempatan itu, Indonesia menegaskan posisinya sejalan dengan Deklarasi New York yang telah disahkan oleh Majelis Umum PBB pada 12 September 2025.
Deklarasi New York memuat sejumlah tuntutan bersama, termasuk pengakuan penuh terhadap Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat, seruan gencatan senjata, pelucutan senjata, serta pembukaan akses seluas-luasnya bagi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Sebanyak 142 negara anggota PBB mendukung dokumen tersebut dan menyepakati pembentukan misi internasional di bawah mandat Dewan Keamanan PBB. Misi ini diharapkan dapat memulihkan stabilitas serta menciptakan keamanan di Gaza.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo mendesak seluruh negara anggota PBB agar segera mengakui Palestina dan mendukung solusi dua negara sebagai jalan terbaik menuju perdamaian.
“Siapa pun yang luput untuk bertindak, ingat, sejarah tidak tinggal diam! Kita harus mengakui Palestina sekarang! Kita harus setop bencana kemanusiaan di Gaza! Kita harus menghentikan perang, dan itu harus jadi tujuan utama kita! Kita harus mengatasi rasa benci, ketakutan, dan rasa curiga. Kita harus wujudkan perdamaian,” tegas Prabowo.
Ia juga memuji langkah bersejarah sejumlah negara yang telah resmi mengakui Palestina, termasuk Prancis, Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal.
“Pengakuan (terhadap Negara Palestina) menjadi kesempatan untuk mewujudkan perdamaian yang abadi. Pengakuan itu harus dimaknai sebagai perdamaian yang nyata bagi seluruh pihak, seluruh kelompok,” kata Prabowo.
KTT Palestina dan Solusi Dua Negara diinisiasi oleh Prancis dan Arab Saudi. Presiden Prancis Emmanuel Macron serta Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud hadir sebagai pemimpin forum.
Sesi pembukaan diisi dengan pidato Macron, Menlu Arab Saudi, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Setelah itu, forum dilanjutkan dengan pernyataan dari 33 pemimpin delegasi, termasuk Uni Eropa dan Liga Arab.
Presiden Prabowo mendapat giliran berbicara pada urutan kelima, setelah Raja Jordania Abdullah II, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Presiden Brasil Luiz InĂ¡cio Lula da Silva, dan Presiden Portugal Marcelo Nuno Duarte Rebelo de Sousa.
Pernyataan Presiden Prabowo memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara yang konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina. Dengan kesiapan mengirimkan pasukan perdamaian, Indonesia menunjukkan peran aktifnya dalam menjaga stabilitas kawasan Timur Tengah serta memperjuangkan solusi dua negara yang adil dan berkelanjutan.



