KebaikanIndonesia.com – Presiden Joko Widodo menegaskan kesiapan pemerintah untuk membantu relokasi ratusan warga yang terdampak bencana banjir bandang dan lahar dingin di Sumatera Barat.
Dalam kunjungannya ke lokasi bencana dan tenda pengungsian di Kabupaten Agam, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah pusat telah siap menjalankan proses relokasi yang diperlukan.
Sebanyak 625 rumah di Sumatera Barat mengalami kerusakan akibat bencana tersebut, dengan 159 rumah di antaranya mengalami kerusakan berat. Semua rumah yang terdampak sudah terdata dengan baik.
“Jika harus direlokasi, pemerintah pusat siap. Kementerian PUPR sudah saya perintahkan untuk segera memulai, karena bahan untuk pembangunannya sudah siap,” ujar Jokowi seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/05).
Proses relokasi akan dilakukan melalui kesepakatan antara warga dan pemerintah setempat mengenai lokasi yang disetujui.
“Gubernur dan bupati sudah menyiapkan lahannya, sehingga segera ada penataan lokasi untuk relokasi,” tambahnya.
Ia juga menyebut bahwa sekitar 100 warga di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan beberapa daerah lain yang terdampak banjir di Sumatera Barat telah menyetujui relokasi.
“Yang berada di jalur berbahaya tidak mungkin kita biarkan membangun kembali. Sangat berbahaya, sehingga harus direlokasi. Dari 159 rumah yang rusak berat, sekitar 100 sudah setuju untuk relokasi, sisanya masih dalam proses,” jelas dia.
Selain relokasi, penanganan bencana lainnya terus dilanjutkan, terutama evakuasi korban yang belum ditemukan.
“Poin-poin tadi mengenai evakuasi korban yang belum ditemukan harus diupayakan terus. Juga masalah logistik harian para pengungsi cukup baik, cukup hingga tiga pekan ke depan,” katanya menjelaskan.
Penanganan bencana yang dilakukan mencakup evakuasi, penanganan pengungsi, serta perbaikan jalan dan jembatan darurat. Mengenai aliran lahar dingin, setelah dihitung oleh Kementerian PUPR, diperlukan bangunan penahan seperti Sabo dam 56.
Saat ini, hanya ada dua bangunan penahan yang tersedia, sehingga diperlukan tambahan yang banyak. Presiden Jokowi memerintahkan agar pembangunan dimulai tahun ini, terutama di lokasi strategis.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat mengurangi risiko bencana di masa depan dan memastikan keselamatan warga yang terdampak.
Baca Juga: Elon Musk Hadiri Pembukaan World Water Forum Ke-10 di Bali, Didampingi Luhut



