Jakarta – Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah konkret dalam mendukung upaya kemanusiaan di Afghanistan dengan mengirimkan bantuan berupa 10 juta dosis vaksin polio bOPV melalui Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI).

Pelepasan bantuan ini dilakukan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten pada hari Kamis (07/03).

Menlu Retno menekankan bahwa situasi kemanusiaan di Afghanistan masih mengkhawatirkan, dengan sekitar 23,7 juta penduduk membutuhkan bantuan kemanusiaan menurut data Program Pangan Dunia.

Sistem kesehatan yang tidak memadai juga membuat masyarakat rentan terhadap penyakit menular, termasuk polio yang masih menjadi masalah di negara tersebut.

Dalam konteks ini, Indonesia merespons permintaan bantuan dari Afghanistan dengan mengirimkan vaksin polio sebagai bagian dari komitmen untuk membantu rakyat Afghanistan.

“Tentunya kita wajib membantu. Dan ini juga berdasarkan permintaan dari pihak Afghanistan untuk dapat menyumbangkan vaksin polio, karena kalau kita bicara mengenai vaksin polio, saya kira kita termasuk yang paling maju. Kita sudah memproduksi dan mengekspor ke banyak negara,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (15/03).

Retno juga menegaskan bahwa Indonesia memiliki keahlian dalam produksi dan distribusi vaksin polio, yang membuatnya menjadi salah satu yang paling maju dalam hal ini.

Ia juga tak lupa menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang terlibat dalam penyediaan bantuan ini, termasuk UNICEF yang akan memfasilitasi pengiriman dan distribusi vaksin tersebut.

Ini menunjukkan bahwa Indonesia siap berkontribusi dalam mengatasi masalah kemanusiaan, dengan komitmen untuk terus mendukung rakyat Afghanistan.

Sementara itu, Sri Mulyani menjelaskan bahwa bantuan 10 juta dosis vaksin polio merupakan dukungan konkret terhadap program vaksinasi di Afghanistan yang akan menyasar 3,3 juta anak-anak di bawah usia tiga tahun. Pengangkutan dan distribusi vaksin akan dikoordinasikan oleh UNICEF dengan pihak Afghanistan.

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa LDKPI didirikan dengan semangat solidaritas terhadap negara-negara berkembang dan komitmen pada target global, seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Selama empat tahun beroperasi, lembaga ini telah memberikan bantuan pembangunan senilai Rp356,58 miliar ke 49 negara sahabat, termasuk Palestina, Ukraina, Myanmar, Timor Leste, Papua Nugini, dan Fiji.” papar Sri Mulyani.

Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya menunjukkan kepedulian kemanusiaan, tetapi juga komitmen terhadap solidaritas global dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat yang besar dan langsung bagi rakyat Afghanistan yang membutuhkannya.

Baca Juga: Fakta Soal Penduduk Indonesia: Populasi, Pertumbuhan, dan Kepadatan